Jumat, 02 Januari 2015

Main Ke Bandung : Pasar Seni 2014!

It's kind a -really late post- but, We wish it's okay ;p

Halo!
Pada postingan terkahir, kami telah menjanjikan untuk menulis tentang 'main ke Bandung' ini. Ada apa di Bandung? Tentu saja Pasar Seni 2014!

4 tahun yang lalu, kami menjadi bagian dari perhelatan seni yang konon terbesar se Indonesia ini. Menjadi panitia yang terlibat langsung membuat kami sama sekali tidak bisa menikmati acara. 4 tahun yang lalu saya mojok di CC Barat, dan Niken sibuk berkutat dengan pemburu souvenir. Dan, kali ini kami memutuskan untuk datang: sebagai penonton :D.

Hari H Pasar seni jatuh pada hari Minggu, 27 November 2014. Tapi perjalanan jauh tidak memungkin untuk kami datang dan langsung pulang pada hari itu juga. Kami memutuskan untuk menginap selama 2 hari di rumah salah satu sahabat baik: Farida Arum, yang dulu juga salah satu pendiri ce.ri.ta. Jadi, perjalanan ini adalah sambil menyelam minum air. Sembari nostalgia dengan pasar seni juga nostalgia bersama Arum dan Pipit, sang desainer tangguh ce.ri.ta. 

Seperti biasa Bandung selalu penuh dengan kenangan #tsah. Minggu pagi, kami menyusuri Jl. Ganeca setelah sarapan bersama di kantin Salman. Suasana masih sepi, belum banyak pengunjung yang berlalu lalang. Memang, acara baru akan dibuka pada pukul 08.00. Kesempatan bagi kami berempat untuk menyusuri jalanan sembari mengambil gambar.

Sepanjang jalan Ganeca sudah penuh dengan berbagai macam instalasi dan booth peserta acara. Dan seperti biasa, di pasar seni semuanya selalu nggak biasa. Ah, rasanya seperti mengobati kangen melihat berbagai benda unik dan nyeni. Wow, rasanya sudah lama tidak memanjakan mata seperti ini!

Instalasi Gambar di depan Masjid Salman


Shelter angkot yang disulap menjadi 'Stasiun Kiara Condong'
Ada yang mau coba?
Pukul 08.00 pagi, menjelang acara pembukaan suasana juga belum terlalu ramai. Hingga ketika Walikota Bandung, Ridwan kamil datang dari acara bersepeda bersama yang juga merupakan rangkaian acara, barulah perhatian terpusat pada main stage yang terletak di Monumen Kubus.

Acara dibuka oleh penampilan para mahasiswa FSRD-ITB dalam balutan kostum putih dan abu. Menampilkan koreografi yang menarik untuk menyambut para pengunjung. Gerbang menuju lokasi pameran yang terletak di dalam kampus baru dibuka sekitar 1 jam kemudian. Ratusan pengunjung berdesak-desakan ingin segera masuk. Kami berempat sempat stress melihat lautan manusia, haha.

Penampil di acara pembukaan-itu costume nya handmade lho!


Kuning dan ungu menjadi tema Pasar Seni 2014. Di dalamnya, berbagai elemen dekorasi dipasang dengan cantik. Jalanan di depan labtek dipenuhi dengan intalasi berwarna kuning, putih dan ungu dalam berbagai bentuk. Dan perlu perjuangan keras bagi kami untuk menyusuri seluruh area karena pengunjung yang terlalu padat. Belum lagi, hujan derasa sempat mengguyur lokasi ditengah-tengah acara membuat seluruh aktivitas terpaksa dihentikan.

Sepanjang halaman di depan Aula Barat dan Aula Timur
Instalasi periskop di Depan Aula Barat
Batu yang dpahat menyerupai buku
Kami melanjutkan perjalanan menyusuri lapangan Sipil hingga kembali ke gerbang depan. Setengah hari yang melelahkan di bawah gerimis hujan, ditengah lautan manusia! Hingga pukul 3 sore kami memutuskan untuk menyudahi perjalanan dan meninggalkan lokasi. Sebuah kesimpulan yang kami dapatkan setelah menghabiskan hari dilokasi adalah: bukan cuma panitianya aja yang capek, pengunjungnya juga capek setengah mati! hahaha.

(*Foto diambil oleh Niken)

Perjalanan memang akan selalu melelahkan, Tapi bukankah sebanding dengan apa yang diperoleh? Semacam melakukan napak tilas terhadap masa-masa yang akan selalu kami rindukan. Siapa yang bisa tidak rindu pada masa perantauan? Di sana kami memulai banyak hal, di sana pula kami belajar banyak hal. Hari itu kami mengingat kembali banyak hal. Ada pertemuan dengan kawan lama, menyusuri lagi jalanan yang dulu begitu biasa tapi kini penuh dengan nostalgia. 
Di sana, kami mengawali cerita: dimulainya ce.ri.ta.

***



Tidak ada komentar:

Posting Komentar